Home » today » Health » Depok health office holds coordination for strengthening healthy environment through Batik villages, prevents dengue fever

Depok health office holds coordination for strengthening healthy environment through Batik villages, prevents dengue fever


Fumigation as an effort to prevent the spread of dengue.

ruzka.republika.co.id–On Thursday (18/08/2022) the health office of the city of Depok (Dinkes) held a coordination for the strengthening of a healthy environment through the intervention of clean and larti-free villages (Batik) at the Hotel Savero, Depok.

“This activity is being carried out as an effort to increase the role of all parties in strengthening a healthy environment so that the spread of dengue hemorrhagic fever (DHF), especially the Aedes Aegypti mosquito, can be prevented from reproducing,” he said. said the head of the health office of the city of Depok, Mary Liziawati.

According to Mary, dengue is still a major health problem and a threat in several areas of Indonesia, including the city of Depok. Therefore, her party created the Batik Village, an innovation to prevent and eradicate dengue by actively involving all components.

Scroll to read

Scroll to read

<!– – –>

<!–

– –>

“Through the pentahelix approach, we innovate Kampung Berbatik for the prevention and eradication of DHF,” he explained.

He said periodic checks of the larvae, which had been carried out by puskesmas officers or jumantik cadres (later monitors), would be carried out by one family member from each house through the G1R1JI (one house a jumantik movement).

“Furthermore, the eradication of mosquito nests (PSN) with 3M plus will be combined with the application of an appropriate technology, namely the use of lethalovitrap (a trap that kills larvae and adult mosquitoes) in each home, ”Mary said.

Mary continued, with Kampung Berbatik’s innovation, it is hoped that a clean environment with a 100% maggot rate will be created. In this way, it can prevent the transmission of dengue fever, which ultimately reduces the prevalence of dengue fever in the city of Depok.

“We hope that, with the role of all components, we can prevent DHF transmission so that cases can continue to decline,” he hoped. (Rusdy Nurdiansyah)

<!–

Array
(
    [0] => Array
        (
            [id] => 163433
            [content] => 
Wali Kota Depok, Mohammad Idris meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Laporan Dinkes Kota Depok, ada 5 jenis penyakit yang sering dialami masyarakat.

ruzka.republika.co.id--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyampaikan informasi penyakit melalui portal resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok www.depok.go.id setiap bulan. Pada Juni 2022, tercatat 5 jenis penyakit yang sering dialami masyarakat.

Lima jenis penyakit tersebut yakni hipertensi primer atau tekanan darah tinggi, penyakit infeksi saluran pernafasan atas akut. Ada juga nasofaringitis akuta atau common cold atau batuk dan pilek, dispepsia yakni asam lambung atau maag, dan myalgia atau nyeri otot.

“Kami cantumkan informasi jenis penyakit yang paling sering dialami masyarakat setiap bulan di portal Pemkot Depok www.depok.go.id,” ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati di Balai Kota Depok, Jumat (08/07/2022).

Dia memaparkan, sejumlah penyakit yang dialami oleh masyarakat Depok per Juni 2022, urutan pertama ada hipertensi primer sebanyak 10.812 pasien. Kedua, penyakit penyakit infeksi saluran pernafasan atas akut sebanyak 8.471 pasien.

"Ketiga, nasofaringitis akuta atau common cold 7.434 pasien, keempat dispepsia sebanyak 5.082 pasien, kelima myalgia sebanyak 3.203 pasien," paparnya.

Lanjut Mary, data yang disampaikan tersebut berasal dari Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus). Masing-masing Puskesmas menyampaikan data melalui sistem tersebut.“Jadi data yang kami tampilkan ini pasien yang berobat di puskesmas se-Kota Depok,” pungkasnya. (Rusdy Nurdiansyah)

Dinkes Depok Gelar Koordinasi Penguatan Lingkungan Sehat Lewat Kampung Berbatik, Cegah DBD => Ini 5 Jenis Penyakit yang Sering Dialami Warga Depok [url] => https://ruzka.republika.co.id/posts/163433/ini-5-jenis-penyakit-yang-sering-dialami-warga-depok [timestamp] => 2022-07-08 18:22:38 [image] => member/images/news/przq9uhelu.jpg ) [1] => Array ( [id] => 162888 [content] =>
Suasana seminar Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tahun 2022 yang digelar Dinkes Kota Depok di Balai Kota Depok, Rabu (06/07/2022).

ruzka.republika.co.id--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menggelar kegiatan seminar Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tahun 2022 di Balai Kota Depok, Rabu (06/07/2022). Seminar bertajuk "Speed Up Never Let Up : Kerja Cepat, Kerja Hebat, Berantas Narkoba di Indonesia" menghadirkan narasumber Budi Raharjo dari RSKO Jakarta dan Anna Maria Susanti dari BNN Kota Depok.

Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, seminar digelar sebagai upaya untuk terus memberikan pemahaman kepada semua pihak terkait Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN). Termasuk, penjelasan terkait tata cara penanganan dan pencegahannya.

"Seminar ini mendapatkan sambutan baik dari para peserta. Terlebih, peserta kelompok usia remaja yang dominan mengikuti seminar. Besar harapan kami dengan digelarnya seminar peringatan HANI tahun ini, semua lapisan masyatakat kompak dalam memerangi narkoba agar menjadi Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar) di Kota Depok,” harapnya.

Anna Maria Susanti dari BNN Kota Depok mengutarakan, pada 1987, PBB menetapkan setiap 26 Juni diperingati sebagai HANI yang merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta kemanan dan kedamaian dunia. Berdasarkan data statistik BNN di Indonesia, tahun 2019 terdapat 14.132 total kasus narkoba, 18.724 total tersangka kasus narkoba dan 17.021 total pasien penyalahgunaan.

"Di Kota Depok sendiri, berdasarkan keterangan dari Satuan Narkoba Kepolisian Resor (Polrestro) Depok mencatat dari tahun 2015-2016 terjadi peningkatan kasus narkoba yang kebanyakan pelaku narkoba didominasi oleh remaja tanggung usia, atau di atas umur 18 tahun," jelasnya.

Salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinkes Kota Depok, untuk meningkatkan pengetahuan semua lapisan masyarakat mengetahui dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba serta mengenal tata cara penanganan bagi pecandu narkoba dalam rangka memperingati HANI 2022, maka diselenggarakan Seminar Hari Anti Narkotika Internasional dengan tema "Speed Up Never Let Up: Kerja Cepat, Kerja Hebat, Berantas Narkoba di Indonesia". (Rusdy Nurdiansyah)

Dinkes Depok Gelar Koordinasi Penguatan Lingkungan Sehat Lewat Kampung Berbatik, Cegah DBD => Dinkes Kota Depok Gelar Seminar Speed Up Never Let Up: Kerja Cepat, Kerja Hebat, Berantas Narkoba [url] => https://ruzka.republika.co.id/posts/162888/dinkes-kota-depok-gelar-seminar-speed-up-never-let-up-kerja-cepat-kerja-hebat-berantas-narkoba [timestamp] => 2022-07-06 19:20:53 [image] => member/images/news/288g27xuvi.jpg ) [2] => Array ( [id] => 160379 [content] =>
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan Pemerintah Kota Depok menghentikan sementara pemberian vaksin Covovax. FOTO: Dok. Pemerintah Kota Depok.

ruzka.republika.co.id- Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat menghentikan sementara pemberian vaksin Covid-19 jenis Covovax kepada warga Depok.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati melalui keterangannya.
Mary Liziawati menjelaskan, penghentian sementara vaksin Covovax karena ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang menyatakan produksi Serum Institute of India Pvt dengan nama Covovaxmirnaty hukumnya adalah haram.
“Berdasarkan arahan Bapak Wali Kota, Mohammad Idris, penggunaan vaksin jenis Covovax dihentikan sementara,” ungkap Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati.
Pihaknya saat ini masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat terkait pemberian vaksin tersebut.
"Selain itu, terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinkes Provinsi Jawa Barat untuk meminta arahan selanjutnya," katanya, sebagaimana dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Depok.
Mary menambahkan untuk pelaksanaan pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat masih terus berjalan.
Sebagai upaya meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 serta mencegah penularan Coronavirus.
“Vaksinasi Covid-19 masih kami lakukan menggunakan vaksin jenis Sinovac, Pfizer, dan Sinopharm,” pungkasnya. (Supriyadi)

Dinkes Depok Gelar Koordinasi Penguatan Lingkungan Sehat Lewat Kampung Berbatik, Cegah DBD => Pemerintah Kota Depok Hentikan Sementara Pemberian Vaksin Covovax, Kenapa? [url] => https://ruzka.republika.co.id/posts/160379/pemerintah-kota-depok-hentikan-sementara-pemberian-vaksin-covovax-kenapa [timestamp] => 2022-06-28 09:12:29 [image] => member/images/news/2itb83t3yb.jpg ) )

–>

-“.attr (type: ‘text / javascript’, src: ‘https://platform.twitter.com/widgets.js’). prependTo (” head “); if ($ (“. instagram-media ” .length> 0) $ (”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.